Berbagi Catatan Kecil #1



Setiap membaca buku non-fiksi, biasanya mencatat beberapa bagian dari buku yang sedang kubaca. Kadang bagian dari dalam buku tersebut, juga pemikiran yang melintas saat membaca satu paragraf, atau satu bab. Jadi ini bukan resensi, mana pantas membuat penilaian atas "Rahasia Yang Mahaindah.

Sempat ragu memuat catatan kecilku di sini setelah membaca sekilas hadis yang redaksinya kira-kira: "Termasuk kezaliman jika membagi hikmah kepada mereka yang tidak mau menerimanya, dan termasuk kezaliman jika tidak berbagi hikmah kepada mereka yang membutuhkan."

Duh, Gusti Allah.

Buru-buru mencari kembali teks hadis tersebut, sebagai alasan tidak jadi memuat catatan kecilku di sini, tetapi tidak ketemu. Semoga kegagalanku menemukan redaksi hadis tersebut pertanda untuk memuat catatan kecil setelah menamatkan Bab I, yang kumulai dengan Basmalah dan pikiran berikut: "Tidak menjadi wali tidak mengapa, jelas itu bukanlah tujuan ketaatan dan menghamba, hamba lebih takut bila masih perlakukan sesama manusia dan makhluk lain yang pasti ciptaan-Nya, yang di antaranya mungkin sekali ada yang wali Allah dan atau sarana-Nya menyembunyikan keindahan-Nya yang memabukkan."

#1
Kelompok yang sibuk dengan tanda-tanda adalah kalangan awam yang berbeda dengan kelompok yang sibuk dengan penyaksian-Nya. Kelompok kedua menganggap keberadaan Allah tidak membutuhkan dalil.

Bagaimana mungkin zat yang menegakkan dalil membutuhkan dalil? Bagaimana mungkin Dia dikenal lewat dalil, padahal Dialah yang memperkenalkannya.

Seorang murid bertanya kepada gurunya, "Ya, Syekh, di mana Allah?" Ia menjawab, "Celaka kamu. Apakah kau (sedang) mempertanyakan keberadaan mata?!"

Dalil dibutuhkan bagi yang mencari Tuhan, bukan yang telah menyaksikan dan tidak lagi membutuhkan dalil.

#2
Tingkatan Cinta:
- cinta untuk Allah, karena mengutamakan Allah.
- cinta karena Allah, mencintai karena Allah memerintahkan mencintai.
- cinta dengan Allah, mencintai tanpa diiringi hawa nafsu (ingkar).
- cinta dari Allah, cinta yang menarik keluar selain dari-Nya, hingga segala Dia.

#3
"Aku telah menuntut ilmu untuk selain Allah, namun ilmu itu tidak mau kecuali untuk Allah."

Dosa batiniah lebih besar dari dosa lahiriah.

"Di antara anugerah Allah yang paling berharga adalah rida dengan ketentuan Allah, sabar menerima cobaan, tawakal kepada-nya ketika menghadapi kesulitan, serta kembali kepada-Nya saat ditimpa bencana." Syekh Abu al-Hasan.

#4
Karamah ditampakkan sebagi bukti kebenaran cahaya orang yang diikutinya (Muhammad Salallahualaihiwassallam) dan kekuasaan-Nya terlepas dari hukum sebab-akibat dan hukum-hukum alam lain yang mengatur dan mengikat dimensi ciptaan.

Apakah sama orang yang mengenal Allah lewat cahaya-Nya dengan orang yang mengenal-Nya lewat akalnya?

#5
Keimanan dan keyakinan yang diberikan Allah jauh lebih agung dari pada berjalan di atas air atau terbang di udara. Kemampuan melipat jarak, ruang, dan waktu, lebih kecil ketimbang karunia kemampuan melipat hawa nafsu. Keduanya didasari oleh kesadaran yang sama, sungguh atas Kehendak Allah ini terwujud. Tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya.

Wallahu'alam..

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat