Posts

Showing posts from December, 2007

TAHUN BARU GAK PENTING!! Kalo...

[1] Cuma moment ganti kalender baru di dinding, di meja, di kursi, di atap (? siapa juga masang kalender di atap?! :) tapi kelakuan buruk gak diganti, kebiasaan jelek gak di ganti. Mestinya semuanya diganti dong! Dengan yang lebih baik lagi. [2] Jadi pembenaran untuk mabok dan pulang pagi (Idiih! Kek lagu dangdut aja!). Jadul banget waktu masih hidup di jaman jahiliyah, tahun 90an. Ada sekitar 2-3 tahun baru aku pulang pagi dan mabok. Temen-temen yg bikin pesta Tahun Baru bujuk aku untuk mabok dengan dalih, "kan cuma setahun sekali.. come on!" Apaan setahun sekali? Coba deh itung2 buat yg masih punya kebiasaan mabuk, berapa kali setahun pulang pagi? Berapa kali setahun pulang mabuk? [3] Ummhh.. Kesempatan buat berdua-duaan ampe pagi ama yayang nih! Pernah gak mikir bahwa semuanya bisa terjadi? Lagi asyik-asyik berduaan ma do'i di tempat sunyi cuma bedua, trus tsunami dateng ga ngetok pintu? Hanyut deh! Kalo cuma hanyut sih mending, kalo hanyut dan mati? Huhuhuhu.. Ja

Realita Maya (baca: Ilusi) di Internet

Image
Lama tidak begadang sudah seminggu plus 2 hari (untukku itu lama), aku begadang lagi ampe subuh, pertama karena ngejar tuntasin kerjaan sebelum 11 Januari (ada lagunya :) biar bisa mudik ke Makassar lagi, kedua aku terusik banget dengan konflik Indonesia Malaysia di internet ini. Ketiga, emang pengen begadang (mestinya ini yang pertama ya? :) Bukan apa-apa keinginanku menulis tentang pilkada Sulsel aja tidak sempat-sempat, takutnya tulisan ini keburu tenggelam lagi dengan rutinitas. Pemahamanku tentang ilusi dan kenyataan di internet kini bertambah. Aku kini makin yakin bahwa internet ini maya dan fiktif, atau belum serealistis yang aku harapkan. Panca indera membuktikan bahwa internet tidak bisa disentuh oleh kulit karena dia bukan massa, bukan benda, dia hanya sebuah citra, sebuah image, yang bisa menjadi makin nyata bila kita menginginkannya demikian atau men-set pikiran kita untuk menganggapnya nyata dan makin nyata saja bila emosi ikut bermain di dalamnya. Internet tidak berbau,

Ejapi Tompi Na Doang

Ejapi tompi na doang (makassar idiom; nanti merah baru boleh disebut udang, kira-kira maksudnya sama dengan, hajar aja dulu yang lain urusan belakangan). Idiom itu aku ingat pas tahu ternyata Indonesia dan Malaysia lagi perang "tulisan" lebih tepat disebut perang "caci-maki" daripada perang tulisan, namun beberapa tulisan dari pihak Indonesia masih berimbang dan lebih berkesan ilmiah (kadang beneran ilmiah, kadang cuma kesannya doang yg ilmiah ;) dibanding tulisan pihak Malaysia yang memang murni caci-maki aja isinya kalo ga bisa dibilang provokasi. Saya memang gak suka pada banyak kebijakan dan sikap pemerintah Malaysia (bukan rakyatnya) yang saya yakin (yakin banget) mereka tahu bahwa kebijakan dan sikap mereka itu bisa membuat marah orang Indonesia, dan memang kami sudah marah (lho? kok kami? aku ikutan dong? :). Terlalu naif bila pemerintah Malaysia tidak pernah memikirkan kemungkinan pecah perang antar warga Indonesia & Malaysia di internet seperti sekar