Posts

Showing posts from October, 2012

REBLOG: (POSO) Teror dan Politik Ingatan - Lian Gogali *

Sumber: milis Sulteng Pagi, di hari Kamis, pukul 08.30,  seorang pengendara motor menemukan sebuah tas hitam yang terbuka dengan gulungan kabel di dalamnya tergeletak di pinggir jalan Tarakan, Poso. Beberapa menit kemudian, puluhan polisi berkumpul di lokasi dengan senjata lengkap siaga di tangan, beberapa menggunakan telepon genggam, mungkin untuk menghubungi mereka yang mungkin lebih menguasai keadaan saat itu, Densus 88. Jalanan macet dengan kerumunan orang dari jarak jauh, suasana mencekam, ketakutan menyebar, beberapa orang bergegas pulang menegaskan hari ini tidak akan masuk kantor dulu. Kasak kusuk kerumunan menyebutkan benda tersebut bom. Berita disebarkan melalui pesan singkat, telepon atau dari mulut ke mulut, melintasi daerah dan wilayah dengan cepat bahkan sangat cepat sebelum akhirnya diketahui tas hitam itu milik  seorang tukang listrik yang saat peristiwa itu berlangsung sedang memanjat tiang listrik untuk memperbaiki antenna salah seorang warga. Melegakan

Memanusiakan Diri Sendiri

Image
Ketika orang lain, lingkungan atau kantor tempat kita bekerja tidak menganggap kita manusia. Kita tidak lebih sebagai angka-angka statistik; komponen dalam mata rantai produksi; atau perangkat pendukung (pembantu), itu bisa terjadi karena dua hal: pertama; kita memang sedang "berfungsi" sebagai komoditi atau perangkat di sebuah sistem, kedua; yang pertama hanya bisa terjadi bila kita mengijinkan (bahkan menginginkan) itu. Sepasang suami isteri pemulung yang berkurban dua ekor kambing di hari raya Idul Adha memberi contoh tentang harkat dan martabat sebagai manusia, toh pemulung di mata kita kadang masih terlihat "hopeless" dibanding para TKI yang naik pesawat, beberapa main facebook dan twitter, ada juga yang upload video lucu mereka di youtube. Setelah harga jasa TKI di "sale" diskon 40%, baru pada tersentak, kita tidak dianggap manusia. Mungkin karena kita belum bisa memanusiakan diri dan bangsa sendiri. Walau TKI, pemulung atau profesi lain yang da

Rahasia Umum

Kalau KPK sudah punya gedung baru dan tambahan penyidik baru atau sekarang saja, pekerjaan berikut mungkin mengubah "rahasia umum" dan kelaziman "tahu-sama-tahu" menjadi fakta, korupsi yang diam-diam sudah umum dan tenang-tenang saja dilakukan. Dari kasus-kasus korupsi yang berhasil diangkat dan diungkap KPK, lembaga "benteng terakhir takeshi" ini sudah paham betul di titik-titik mana praktek korupsi pada proyek dan anggaran kerap terjadi dan menjadi, sisa melebarkan wilayah operasinya ke daerah. Walau sebenarnya lembaga penegak hukum yang bersih juga sama pentingnya. Semoga bisa jalan paralel. Puji Tuhan ada internet, banyak "rahasia umum" yang menjadi "fakta" di internet, bisa membantu "mengawal" proses "bersih-bersih" lembaga yudikatif, juga lembaga lain ekesekutif, legislatif, media dan termasuk KPK sendiri.

Bumi Manusia

Bertemu ibu penulis yang berusia kira-kira 40an tahun, dia meminta kami untuk duduk disampingnya. Namanya Judith, Ia heran, lebih banyak orang asing yang hadir. Menurutnya, kehalusan hati dan perilaku yang digambarkan dalam karya-karya sastra mesti dikembalikan ke masyarakat di mana karya itu lahir lebih dulu, bukan mendahulukan mereka orang dari luar yang ikut berfestival di sini. Ini paradoks besar, antara semangat yang terkandung dalam "Bumi Manusia" Pramoedya Ananta Toer dan festival ini. Judith, empat puluhan tahun, budhist, ibunya India, ayahnya Jerman. Kegusaran sama juga singgah di kepala kami setahun silam saat berada di sini. Namaste Judith. Setiap kita diberi kegelisahan masing-masing, dan kegusaranmu hari ini bagai "jam istirahat" dari kegelisahanku sendiri.

Mimpi Konstruktif - #1 dari Banyak

Image
Sejak "menganggur" setelah tinggalkan Palu jadi banyak mikir, merenung dam bermimpi, hanya sedikit yang jadi "aksi", sedikit lainnya semoga sudah menginspirasi. Mimpi pasti absurd, namun beberapa mimpi bisa dibuat konstruktif dengan visi. Setidaknya masih "produktif" bermimpi :D

Bebas Berkendak tapi Hendakpun Tidak..

Image
Tidak ada yang benar-benar salah atau rusak, bahkan jam dinding mati, dua kali dalam sehari menunjukkan waktu dengan tepat. ~ pepatah kuno ada di "Brida - PC"