Posts

Showing posts from July, 2018

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Setelah membaca buku I dan  buku II, benar selalu ada hal-hal baik sekalipun dibalik sesuatu yang cenderung berkonotoasi negatif, seperti sihir misalnya. "Picatrix" ada enam buku, cuma nemu dua buku yang tersedia versi PDF dan bisa diunduh gratis (entah bagaimana awalnya sampai bisa menemukan link untuk mengunduh Picatrix, membacanya, kemudian riweh sendiri). Walaupun "Picatrix" dimulai dengan 'Basmalah' dan banyak menaruh catatan bahwa setiap sihir, upaya, hanya akan berhasil jika disetujui Tuhan untuk mewujud, tetapi di bagian lain ditekankan pentingnya menselaraskan diri dengan makro-kosmos untuk jaminan keberhasilan setiap usaha sihir. Sementara baginda Nabi SAW tegas melarang mengaitkan nasib, takdir, dengan bintang, kicau burung, dan hal-hal lain yang lebih tepat dianggap sebagai pertanda sebuah takdir dan nasib, bukan penentu takdir dan atau nasib. Bisa sekali aku yang awam dengan sihir salah, dan mungkin sekali Ghayat Al-Hakim benar, atau kami berdua

Bukan Dering Ponsel yang Mengganggu, tetapi Hati Kita yang sedang Terganggu.

Biasanya setiap azan Duhur kalau belum mandi pagi (baca: siang), enggan ke masjid Duhur berjamaah, khawatir ada mazi atau najis lainnya yang kadang keluar sewaktu tidur. Namun pas azan Duhur tadi tidak, entah mengapa terdorong ke masjid, ditambah keyakinan setelah bangun tidur tadi sudah memeriksa di kamar mandi sebelum istinja, qubul dan dubur keduanya aman dari najis. Keinginan melangkah ke masjid seperti ini kusebut panggilan, mengalir begitu saja tanpa ada dorongan atau halangan akhirnya sampai ke dalam masjid, dapat deret ke dua di belakang imam. Masjid di samping rumah di sini, di Jakarta, masjid para musafir sepertiku. Parkiran motornya selalu ramai, paling sedikit tiga shaf di setiap waktu salat, duhur tadi ada lima shaf. Karpetnya baru diganti pas masuk ramadan kemarin, empuk dan wangi. Pendingin udara dan kipas anginnya cukup, udaranya sejuk. Faktor lingkungan yang dibutuhkan untuk berusaha khusyuk, menuju khusyuk, atau mungkin pura-pura khusyuk, lebih dari cukup. Imam pun ta