Kacang dan Kulit harus saling Melupakan **

** terinspirasi judul tauziah pagi ini

Seolah buah tumbuh karena pohon, padahal pohon diciptakan tumbuh demi buah ~ Matsnawi, Rumi

Dalam konteks etiket, pepatah kacang lupa kulit gambaran sifat tidak tahu berterima kasih. Setelah adab kepada sesama ciptaan antara kulit dan kacang, teruskan ke adab antara ciptaan dan Pencipta.

Kacang dan kulit sekedar menjalani ketentuan-Nya, atau si Kacang bisa terjebak mengkultuskan kulit, dan si kulit merasa diri sebagai penyebab keberadaan kacang.

Ketika kacang berterima kasih kepada kulit, kacang berterima kasih kepada sesama ciptaan Tuhan yang saling bersinergi wujudkan ketentuan-Nya.

Kulit ketika menerima kasih dari kacang, buru-buru mengembalikan kasih kepada-Nya sebelum dalam dirinya tumbuh perasaan menjadi sebab terjadinya sesuatu.

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat