4 Tonggak

"4 tonggak" 2012, Makassar | @aanburhany
Selain empat tonggak di samping dermaga kayu menuju pulau wisata Kayangan, juga empat tiang besar depan Masjid Raya Makassar mengingatkan tentang 4 sahabat Nabi SAW. Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Mereka setia mendampingi Rasulullah, kemudian melanjutkan kepemimpinan Beliau SAW. Sewaktu kawanku itu bercerita, kubayangkan Indonesia punya pemimpin atau kepemimpinan yang memiliki karakter empat sahabat Nabi SAW. Abu Bakar as Shiddiq, sabar dan terpercaya (adab, moral, bersahaja, pengayom); Umar bin Khattab, pemberani dan tegas (supremasi hukum, tegaknya keadilan); Ustman bin Affan, hartawan (ekonom, penyantun dan dermawan); Ali bin Abu Thalib, gerbangnya taman ilmu pengetahuan (pendidikan; cendekiawan).

Maju ke era orde baru, jaman Soeharto presiden RI. Ada B.J. Habibie (analogi Ali bin Abu Thalib) yang cendekiawan. Aparat hukum ditakuti bukan karena wibawa hukum dihormati aparat dan masyarakat, lebih karena "tangan besi", di militer ada sosok Jend. M. Yusuf (Umar bin Khattab). Di ekonomi Soeharto punya Soemitro Djojohadikusumo (Ekonom). Abu Bakar As Shiddiq, bisa diproyeksikan ke siapa ya? Adam Malik atau Sri Sultan Hamengkubowono IX?

Indonesia sekarang. Adakah ke empat karakter tersebut pada lembaga pemerintah, atau pada karakter para pemimpin kita? Jawaban kita pasti akan berbeda-beda. Jaman setelah reformasi? Aku kesulitan menemukan "model" 4 tokoh di negeri ini yang bisa mewakili empat karakter sahabat Nabi SAW. Pak JK mungkin bisa mewakili karakter Ustman bin Affan semasa masih wapres. Sisanya? Penegakan hukum? err.. Cendekiawan, teknorat? errr.. Hartawan banyak, yang dermawan masih sedikit.
Aku yakin, tokoh dengan empat karakter utama yang kuanggap cocok untuk jadi model karakter bangsa ini untuk bangkit, bersih-bersih dari korupsi, politik pencitraan palsu dll, ada dan lebih dari cukup, tapi mereka kebanyakan tiarap, belum mau muncul ke permukaan. Mereka mungkin sudah jengah duluan melihat dunia politik di negeri kita sekarang. Tokoh bangsa, yang notabene didominasi tokoh politik, sebagian besar belum bisa kita jadikan bahan dongeng ke anak-anak kecil untuk mulai membangun karakter mereka sedini mungkin dari tokoh-tokoh panutan.

Aku mengambil model 4 sahabat Nabi SAW sebagai model yang kuanggap cocok, bukan karena aku Islam. Mereka yang tahu sejarah juga bisa mencari literatur sejarah, bahwa dibawah kepemimpinan Islam di jaman Nabi Muhammad SAW dan dilanjutkan oleh empat sahabat, agama lain tidak terganggu dan merasa aman. Model ini mau aku sebar lewat obrolan denga teman-teman offline-online, pada pilpres 2014 pilih mereka yang punya empat sahabat, bila keempat karakter itu tidak terangkum pada satu karakter kandidat.

Di lapis pertama, ada rakyat yang sebagian besar adalah masyarakat agraris dan kelautan, menjadi dasar berdirinya 4 empat tonggak, hukum, pendidikan, iptek, dan ekonomi. Empat pilar yang kami para rakyat akan menggunakannya menanjak mengecap apa yang kita sebut sebagai masyarakat adil dan makmur, damai, gemah ripah loh jinawi.. Amin..

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat