Derajat

Setahuku, dalam Islam hanya ada dua hal yang bisa mengangkat derajat manusia di mata Tuhan. Pertama Ilmu, kedua Iman. Paduan keduanya bila berupa laku, bisa disebut amal (perbuatan).

Saya sendiri masih heran, mengapa poin amal tidak digolongkan sebagai sesuatu yang bisa mengangkat derajat kita di mata Tuhan dalam ayat yang sama. Mungkin karena dalam perbuatan terkandung niat.

Dalam hubungan horizontal, "ilmu" atau knowledge bukan hanya menjadi faktor 'pengangkat derajat' di mata Tuhan, tapi juga dalam hubungan antar sesama manusia. Siapa yang tidak menaruh hormat pada Enstein, Newton, Al Gebra, Ibnu Sina, penemu cireng, sapu lidi dan lain-lain? Ilmu mereka bermanfaat bagi sesama.

Sedangkan perbedaan derajat di mata Tuhan yang bersifat vertikal dan personal, tolok ukurnya "iman", sebaiknya ini jangan saling mengukur apalagi menilai, hanya Tuhan yang tahu. Apapun keyakinan yang menjadi pilihan seseorang untuk diimani.

Bukan apa-apa, biasanya yang terlalu sibuk mengurus iman orang lain, seringkali malah lalai menjaga imannya sendiri. Mikir sederhananya; mereka yang 'takut' pada pengaruh keimanan seseorang yang berbeda, boleh jadi karena imannya masih rentan pengaruh. Wallahu'alam.



Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat