Terima Kasih

"Kembang Belukar" Malino, Gowa 2012

"Jangan risaukan perihal yang tidak bisa lagi kamu pikirkan, boleh jadi itu pertanda Tuhan sedang mengaturnya untukmu."

Lupa teks asli dari perkataan Ibn Arabi di atas, konteks yang bisa kutangkap seperti itulah kira-kira. Perkataaan tersebut ditujukan Ibn Arabi untuk mereka yang sedang berjalan di "jalan yang semoga jalan-Nya" dan sesekali masih kuatir dengan apa yang telah ditinggalkannya sebelum mulai berjalan dan terkadang masih digoda ragu apakah jalan yang dipilihnya benar akan mengantar ke tujuan.

Bila tidak berhati-hati memaknai, kalimat Ibn Arabi tadi bisa menjebak. Terjebak kegeeran kemudian malas menuntaskan hingga batas kemampuan mahluk karena merasa pantas diaturkan Tuhan urusannya, sekaligus terjebak merasa tidak pantas dibantu Tuhan atau berputus asa dengan janji dan rahmat-Nya.

Meski "jebakan" manapun yang termakan oleh kita, keduanya masih berada di atas jalan yang semoga menuju-Nya, tapi cukup ngerusuhi pikiran dengan benar-salah pilihan yang telah kita buat.

** ini kenapa jadi nulis hal serius, padahal mau menulis tentang terima kasih. Bikin posting baru.

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat