Bandung, Surga Pejalan Kaki

When I'm feeling weak
And walks down a one way street
I look above
And I know I'll always be blessed with love
Angels - Robbie Williams

Tadi sore jalan kaki 500 meteran cari kantor jasa pengiriman barang, ternyata hari Minggu tutup, sambil dengerin lagu di atas. Jadi sering kepikiran kota ini sejak gabung di Relawan Bandung, untuk Bandung hebat di tangan kang Ridwan Kamil, akhir Juni mudah-mudahan sempat melihatnya mulai memegang amanah, aamiin. Masih mau balik lagi ke sini. (Ini udah tidur dari jam 8 kok, terbangun karena ada janji jam 5 subuh sebentar, urusan nyari duit :3 ) Termasuk ide menjadikan Bandung surga bagi pejalan kaki seperti aku, pasti sudah ada yang mikirin sebelumnya. Aku posting, biar menjadi semacam do'a yang bergaung.

Habis kena macet di trotoar depan BEC. Pada jam dan hari tertentu, pejalan kaki di sini padat merayap juga, apalagi depan BIP sampai luber ke jalan raya. Udah sempet ngetwit beberapa alternatif solusi biar trotoar gak macet dengan hastag #PKL habis itu langsung kebayang PKL-PKL itu jadi seperti kafe-kafe trotoar di luar negeri, kayak gini..

sidewalk kafe, Paris | sumber foto
Udah ngayalnya, masih banyak sektor lain yang harus dipikirin, juga pada kota-kota lain di Indonesia. Sektor energi (yang hijau), sektor perburuhan, sektor tata kota, sektor transportasi, sektor pelayanan publik, sektor pendidikan, dan sektor tata kelola air. Banyak pokoknya, tapi lebih banyak lagi semangat kita untuk mengatasinya. Harus.

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat