Berbuat Baik Sajalah

Pakai alasan atau tidak, berbuat baiklah, kebaikannya untuk kita sendiri kok.

Antara tahun 2008-2010 pernah merintis usaha ISP kelas RT/RW net di Palu, sembari dikontrak sebagai tenaga ahli UPT Untad memimpin divisi ICT yang diperbantukan ke kantor walikota Palu. Usaha ini bangkrut, meninggalkan piutang yang tidak sedikit, sekitar 8 digit, sedikit lagi 9 digit. Bangkrut karena energi dan potensi perusahaan, tepat dapurnya mulai 'berasap' malah aku fokuskan ke tempat lain, yang tidak berhubungan dengan bisnis utamanya. Krisis listrik saat itu ikut memperparah, tapi bukan sebab utama.

Satu persatu aku selesaikan dari pekerjaan-pekerjaan lepas sesudah di Makassar, sebagai pimpinan aku harus bertanggung jawab untuk semua kerugian. Hingga tersisa 1/2 nya dan baru saja aku menerima kabar setengah dari setengah itu diputihkan oleh perusahaan mitra di Jakarta. Sudah lama tidak kontak dengan mereka, cukuplah kami saling tahu bahwa tidak ada yang lari dari tanggung jawab, sampai tadi menelepon kesana untuk urusan yang lain.

Kalkulatorku menghitung, bila ini balasan untuk perbuatan baik yang jelas-jelas sedikit saja, "tabelku" kapan "break-even" nya? Suka malu sendiri kalau dapat kejutan seperti ini dari Tuhan. Dulu sudah pernah sekali, 'mengasingkan' diri ke Condet 1998-2000 karena kalah judi parah, bikin bangkrut juga. Aku diserbu perasaan yang sama, apa pula baik-baiknya aku ini dibanding keburukan dan dosa-dosaku? Kalau dibuatkan tabel, di lajur kiri keburukan dan di kolom kanan kebaikan, sudah pasti kebaikanku defisit, dan surplus keburukan yang tidak akan 'break even' walau seumur hidup berusaha diseimbangkan.

Alhamdulillah cara Tuhan "berhitung" berbeda dengan cara manusia. Satu kebaikan akan bercabang 70 dan ditiap cabang akan tumbuh 70 ranting, dan disetiap rantingnya akan berbuah kebaikan baru. Tapi tetap bikin malu, merasa tak pantas, aku mengenal orang yang jelas-jelas memang lebih baik dari aku. Bikin takut, nanti sudah tidak ada lagi kebaikan yang bisa aku bawa mati, bila kebaikan yang sedikit ini dibalas Tuhan di dunia. Ampuni hamba..


Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat