Mulia dan Hina

Beberapa calon guru selalu menolak menerima murid baru dengan pesan penolakan yang hampir sama, kuatir si calon murid tidak kuat. Tidak kuat saat dihinakan dari manusia lain di dunia agar mulia di mata Tuhan.

Memang berdarah-darah harga diri dan kesombongan saat dipaksa terkelupas, yang setelah tenang dijalani ternyata Tuhan sama sekali tidak menggunakan manusia lain atau sebuah kejadian sebagai penjegal hingga harga diri dan kesombongan terkelupas, karena masalah sebenarnya ada dalam diri kita masing-masing, bukan dari luar. Lawan kita bukan orang lain, memang selalu diri sendiri.

Apa yang kita anggap hinaan setelah dipikir-pikir memang bukan sesuatu yang harus kita sombongkan, kenapa mesti merasa terhina. Sombong dengan sebab atau tanpa sebab tetap bukan pakaian mahluk. Apa yang selama ini kita gunakan untuk membangun harga diri ternyata memang bukan sesuatu yang berharga yang tidak dibawa mati.

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat