Lukisan Kaligrafi **

Dari semua perjalanan dengan pesawat terbang yang pernah kulakukan, semalam termasuk paling berkesan.

Untuk pertama kali, pesawatnya yang harus menunda ke runway 5 menit karena keasyikan baca **buku kumpulan cerpen Gus Mus "Lukisan Kaligrafi" di ruang tunggu. Buku yang kupilih sendiri dari ruang baca seorang sahabat yang mengantar ke bandara. Tebalnya pas untuk menjemput kantuk di jam penerbangan terakhir.

Saya menikmati sampai tertawa sendiri, dari satu cerpen ke cerpen berikutnya. Baru tersadar panggilan dengan sebutan nama dari pengeras suara bandara selembar lagi menamatkan cerpen "Lukisan Kaligrafi". Buru-buru masukkan buku ke dalam ransel, saya penumpang terakhir yang naik ke pesawat.

Begitu mau duduk, teringat hapeku masih tercolok di kotak pengisian ruang tunggu B6! Buru-buru kembali ke tangga pesawat minta ijin mau ke dalam lagi, tapi petugas darat bilang biar dia yang mengambilkan. Pilot memberi ijin 5 menit, ketemu atau tidak pintu pesawat ditutup.

4 menit lewat 45 detik dari radio komunikasi mereka terdengar suara, tidak ditemukan. Saya ngotot, mesti ada! Pertama di B6 saya seorang diri di sana dari pertama duduk sampai buru-buru ke pesawat tidak ada orang lain, kedua hape itu halal, hadiah lomba foto.

Kalau yakin begitu, bapak take off saja, nanti hapenya kami titipkan di penerbangan berikut. Pasrah, saya masuk ke pesawat. Tiba-tiba petugas darat teriak, ketemu pak! Alhamdulillah.

Menjelang take-off, dari kursi 20F saya baru teringat. Tadi pagi berniat rehat sebentaran dari internet, malamnya sekalian hapenya yang ter-unplug.

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat