Koran Pagi

Konon, koran pagi negeri langit kurang lebih sama dengan koran di bumi. Sudah tersedia template kosong untuk artikel, dari opini, surat dari pembaca, resonansi, berita biasa, slot iklan, lengkap dengan headline dan lain-lain. Bedanya, koran langit tanpa editor, tanpa tema atau misi tertentu, semua berita tertulis apa adanya, ditulis langsung oleh pembuat berita.

Tiap pukul 1 pagi dini hari malaikat turun ke bumi membawa template kosong hingga pukul 4 subuh, sebelum kembali lagi ke langit. Kadang kembali dengan template yang sudah penuh terisi berita hingga perlu halaman ekstra, kadang hanya terisi satu berita, kosong tanpa berita juga pernah.

Halaman khusus berita kebodohan dan kejahatan mahluk bumi tidak begitu menarik, mereka sudah menyaksikan sendiri semua kelakuan manusia dari jaman Adam hingga manusia akhir jaman. Tidak ada yang baru, hanya pengulangan atau variasi belaka. Dari pembunuhan pertama Kabil dan Habil, kelakuan umat Luth, kesombongan umat Musa akan kecerdasannya, tentang yang mengaku umat Muhammad SAW namun tidak mencontoh perilakunya dan lain-lain, itu saja yang diulang-ulang manusia, dari yang melakukan sendiri-sendiri hingga yang berjamaah.

Edisi yang paling dinanti para penduduk langit adalah koran pagi cetakan hari kamis dan senin. Mereka sama penasarannya dengan mahluk bumi, ketika seseorang sering disebut-sebut oleh-Nya, biasanya isi koran langit juga melulu tentang orang tersebut. Hari ini amalan apanya yang menjadi headline?

Tidak ada yang semenarik rahasia antara mahluk dan Khalik yang terberitakan. Mahluk langit hanya tahu ada beberapa mahluk bumi sering disebut-Nya, tanpa tahu kenapa. Koran pagi negeri langit kadang memuat bocoran kenapa beberapa mahluk jadi kebanggaan-Nya di hadapan para malaikat.

Sudah beberapa bulan koran langit diisi berita tentang amalan Fulan bin Fulan, yang menurut mereka biasa dan remeh, bahkan sedikit saja bila dibandingkan kepatuhan para malaikat dalam beribadah, namun selalu saja namanya disebut-Nya karena kesungguhannya berusaha tulus mencapai ridha-Nya.

Aneh, hari ini tidak satupun berita tentangnya. Bahkan di kolom iklan baris juga tidak ada. Biasanya si Fulan masuk kolom iklan baris bila sedang ingin menyamar. Kolom yang pernah berisi iklan kecilnya : "Mengharap doaku diaminkan para malaikat, dijauhkan dari api neraka dengan sedekahku yang diam-diam 100 milyar rupiah dan sedekah terang-terangan 1 juta rupiah."

"Mulai koran hari ini hingga koran hari akhir, sudah tidak akan ada berita tentang amalanku di bumi." kata sesosok manusia di hadapan para malaikat yang sibuk membolak-balik koran langit mencari berita tentangnya.

"Kau sudah.." termangu para malaikat menatap si Fulan.

***

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat