Kurban dan Ikhlas

Pada suatu hari raya kurban, seorang guru yang tadinya tidak begitu peduli dengan kegiatan murid-muridnya yang urunan pada setiap idul Adha agar bisa berkurban, mendadak menanyai mereka.

"Jangan-jangan kalian yang urunan berkurban selama ini, masih lebih binatang dari binatang kurban kalian?"

"Tuan guru, bukankah kita para manusia adalah khalifah di muka bumi. Kami jelas lebih mulia dari hewan kurban." salah seorang murid tidak terima. Sementara murid-murid yang lain memilih tertunduk diam.

"Khalifah atas apa, bila syahwatmu sendiri masih meraja di dirimu?"

Para murid makin menunduk, hingga kepala mereka nyaris terjepit di antara paha. Murid yang bertanya tadi tetap menyahut, "Bagaimana bila ternyata dorongan berkurban ini, karena syahwat untuk taat?"

"Bersyukurlah bila syahwat untuk taat yang mendorong, namun yang terdorong akan terlampaui oleh yang tertarik, dan yang tertarik masih di belakang mereka yang terpanggil.."

*takbiran di Masjid di kompleks sudah mulai.. Alhamdulillah..

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat