Bebas Berkendak tapi Hendakpun Tidak..

Tidak ada yang benar-benar salah atau rusak, bahkan jam dinding mati, dua kali dalam sehari menunjukkan waktu dengan tepat. ~ pepatah kuno ada di "Brida - PC"
"Brida" ini bertema mirip dengan Alchemist, novel Paulo Coelho lainnya. Tentang pencarian, perjalanan, tujuan hidup dan menemukan belahan jiwa. Buku ini lumayan mencerahkan, sambil jadi mentor dadakan beberapa hari untuk dua orang keponakan.

Selain kutipan jam rusak, kutipan lainnya yang asyik (tidak persis teksnya, konteksnya aja);
"Hidup terkadang begitu bermurah hati kepada kita, segala kebutuhan untuk meneruskan perjalanan dihamparkan, malah kita yang mengabaikan."
Mungkin, kita semua pernah "sok tahu" tentang apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Kebebasan berkehendak kadang malah jadi bentuk "kesombongan" manusia, hingga abai pada "petunjuk".

"Tuhan memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk menjadi penerus kehendak-Nya di alam kasat mata, yang terpilih bagai berjalan di atas karpet. Bila terlalu lama berhenti, maka karpet itu yang digerakkan agar ia tetap bergerak, tiba pada tujuan perjalanannya."

"Kehidupan" terkadang bisa "jenuh" juga bila terus-menerus diabaikan, hingga menaruh kita di atas "karpet". Mungkin juga bukan "jenuh", tapi bentuk "belas kasihan" semesta pada manusia. Entahlah..

Penutup yang manis oleh Magus, "if you love somebody, set them free".

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat