Menyelami Hidup - Forgotten Source

I don't know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody. Bill Cosby


Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya, pada saat ia terjun dari kapal dan mulai menyelam, niat dan tujuannya sangat bulat ingin mencari mutiara sebanyak-banyaknya.

Tetapi begitu ia sampai di dalam samudera, ia melihat pemandangan dalam laut yang memukau dan mempesona, bunga karang yang seolah-olah memanggilnya, , ikan hias berwarna-warni yang berkejar-kejaran membuatnya ia terpana, ia pun tertarik menyentuh karang, mengejar ikan-ikan kecil dan terlena ikut bercanda ria dengan makhluk laut tersebut. Ia mulai pada apa yang harus dicarinya. Ia tidak sadar ada tugas mencari tiram mutiara yang jauh didasar laut.

Hingga suatu ketika, ia terkejut kala disadarinya oksigen di punggungnya tinggal sedikit, segera timbul rasa takutnya karena belum ada satu mutiara pun ia temukan, Tak terbayangkan betapa marah majikannya kelak bila ia muncul dengan tangan hampa. Maka dengan tergesa-gesa ia segera mencari mutiara sebanyak mungkin, ia mulai segera mengisi kantong yang ia bawa dengan mutiara-mutiara yang ada disekitarnya.

Namun sayang, ditengah kebutuhan untuk berenang dari satu tiram ke tiram yang lain, energi fisiknya telah habis terkuras saat ia bermain dengan keindahan bawah laut. Walau dipaksa sekuat tenaga pun, tabung oksigen nya sudah habis.

Akhirnya mau tidak mau ia harus naik ke permukaan dengan mutiara seadanya. Malangnya, karena ia tegesa-gesa kehabisan oksigen, sang penyelam ini tidak sempat mengikat dengan baik kantung mutiaranya, sehingga ketika kantung itu disenggol ikan-ikan yang berseliweren, sebagian mutiara yang didapat dengan susah payah pun tumpah kembali kedasar laut.

Sesampainya dipermukaan, majikannya telah menunggu, begitu dilihar isi kantong si penyelam sangat sedikit, tidak sebanyak yang ia harapkan. Maka marahlah sang majikan kepada sang penyelam. Tentu saja segera keluar kata pemecatan dari mulutnya dan tanpa pesangon!.

Dapat kita bayangkan betapa menyesalnya sang penyelam. dengan wajah menyesal, si penyelam berusaha meminta kembali kesempatan ulang untuk menyelam. dia berjanji akan mencarikan mutiara lebih banyak lagi. Namun, kesempatan itu tidak ada kata sang majikan. sang penyelam hanya pandai menghabiskan tabung oksigen.

Insan berdaya.

Seorang insan manusia kala di masukkan dalam samudra kehidupan dibekali dengan tujuan mencari mutiara, kantung mutiara, dan tabung oksigen. Udara yang masuk pertama kali ke paru-paru bayi manusia adalah tabung umur oksigen yang diberikan Yang Kuasa. Tabung ini volumenya tidak bisa diubah, dikurangi atau pun ditambah. Setiap insan memiliki tabung tersendiri dan itu adalah kekuasaan Yang Kuasa.

Setiap manusia juga dibekali dengan tujuan mencari mutiara, (terdapat dalam kitab suci sesuai keyakinan masing-masing) , setiap tujuan manusia mungkin berbeda-beda, namun tetap mengarah pada satu yang universal.

Ketika sang manusia ditanya apa tujuan hidupnya? seyogyanya sang manusia ini dapat dengan lancar menjawabnya. namun fenomena yang terjadi adalah banyak insan yang mengalami kegaguan tatkala menjawabnya.

Salah satu karyawan ditempat saya adalah contohnya, ketika saya tanya apa tujuan yang ingin kamu capai? tergagap-gagap dia menjawabnya. berputar-putar kalimat yang ia keluarkan dari mulutnya.. ketika saya perinci pertanyaan menjadi apa sih yang kamu inginkan dalam hidup ini, kembali ia menjawab dengan berputar-putar dan tak terlalu mendasar..

Kegaguan dalam meyakini tujuannya ini akan membuat insan manusia terlena tatkala menyelam di dunia kehidupan, ketika bawah laut kehidupan dengan berbagai godaan keindahan-keindahan dan kenikmatan. ia akan terlena untuk berenang dan bercanda ria dengan dunia kehidupan yang indah. Melupakan tujuannya.

Ia baru sadar tatkala tabung umur oksigennya telah hampir habis dan kondisi fisik yang telah lemah bahwa tujuannya belum tercapai.. Ketika ia meminta kesempatan kedua menyelam kembali di samudra kehidupan, Yang Kuasa tidak memberikan karena memang tidak pernah ada kesempatan kedua...

Hidup tanpat tujuan ibarat seekor sapi yang berangkat ke tempat pejagalan, ia pergi tetap dengan hati riang, ia bahkan tetap menguyah rumput dengan tenangnya, karena ia tidak tau kemana ia akan dibawa oleh majikannya. Kalau seandainya ia tau bahwa ia akan dipotong, niscaya sang sapi ini akan berlari dan berontak sekuat tenaga ketika detik pertama ditarik oleh majikannya..

Pemahaman akan mutiara apa yang akan kita ambil dan pemanfaatan tabung umur oksigen akan membuat seorang insan lebih bersemangat menjalani hidup. Lebih optimis karena rel dan peta nya telah ia tentukan, sehingga apabila relnya agak anjlok, dia dapat membenarkan sendiri sehingga kembali pada jalur yang ia inginkan...

Semoga bermanfaat untuk direnungkan.

Catatan Aan: Versi katak rebus yg lebih sempurna. Terimakasih buat yang telah menuliskannya dan mengirimkannya ke emailku.
 

Popular posts from this blog

Resensi Buku Suka-Suka: "Picatrix"

Ejapi Tompi Na Doang

Debat